ekspor

Jakarta-Surabaya-Ningbo-Nansha Rute Baru Terminal 3 Tanjung Priok

IPC Terminal Petikemas (IPC TPK) kembali melayani rute baru China Indonesia Service (Jakarta-Surabaya-Ningbo-Nansha) melalui MV MTT Samalaju yang sandar di Terminal 3 Tanjung Priok untuk melakukan bongkar muat 1.153 TEUs petikemas.

Rute Baru Agar Biaya Logistik Semakin Turun

David Sirait, Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis IPC TPK mengatakan, rute baru ini diharapkan dapat menambah peluang bagi eksportir dan importir yang memiliki tujuan barang ke Negeri Tirai Bambu.

“Pembukaan rute baru ini diharapkan dapat berkontribusi pada penguatan kinerja ekonomi. Di tengah peningkatan harga berbagai komoditas andalan yang cukup signifikan. Kami selaku operator terminal akan terus melakukan upaya agar dapat membuka rute-rute baru untuk memaksimalkan kinerja operasional dan berimbas pada penurunan biaya logistik.” ujar David dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Sabtu (4/6).

Kapal MV. MTT Samalaju milik PT Pelayaran Bengal Tiger Line. Dengan Agen PT Tisco Sindo Logistics memiliki LOA 159.98 meter, BEAM 24,61 m, Draught 7,7 meter serta kapasitas maksimum 1.200 TEUs petikemas. Kapal tersebut menambah opsi layanan China Indonesia Service yang sebelumnya sudah tersedia.

Seremoni penyambutan Kapal MV MTT Samalaju dilakukan di Dermaga Terminal 3 Tanjung Priok. Penyambutan kapal tersebut dihadiri oleh perwakilan dari PT Tisco Sindo Logistics Indonesia, PT Pelayaran Bengal Tiger Line serta manajemen PT IPC Terminal Petikemas sebagai tanda resminya dibuka layanan baru China Indonesia Service.

David menyebut, langkah strategis ini adalah upaya keterlibatan IPC TPK dalam rangka menjaga nilai ekspor Indonesia tetap baik, mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

“Harapan kami, dengan adanya kapal ini dapat memberikan dampak positif kepada para eksportir dan importir. Kapal tersebut menjadi armada tambahan pada layanan China Indonesia Service. Memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan,” tutup David.

Kinerja Perdagangan Indonesia Bulan Mei 2022

Di tengah meningkatnya tekanan dan ketidakpastian global, kinerja ekspor Indonesia pada Mei 2022 tetap tumbuh tinggi. Pemerintah tengah berupaya untuk mengendalikan lonjakan harga. Memastikan kecukupan pasokan minyak goreng domestik seperti melalui pelarangan ekspor CPO secara temporer, kinerja ekspor non-migas masih mampu tumbuh tinggi.

Ekspor Indonesia pada Mei 2022 tercatat USD 21,51 miliar atau tumbuh 27% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Secara akumulatif hingga Mei 2022, ekspor migas mampu tumbuh 35,9% (ytd). Sementara ekspor non-migas mengalami pertumbuhan 36,4%. Dari sisi produksi, kinerja ekspor pertambangan tumbuh paling tinggi sebesar 114,2% (yoy). Kemudian untuk pertanian 20,32% (yoy), dan manufaktur tumbuh 7,78% (yoy).

Dalam rilisnya, Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan RI, Febrio Kacaribu menjelaskan bahwa kenaikan harga komoditas global yang terjadi saat ini berdampak pada kinerja ekspor terutama komoditas energi, mineral dan logam.

“Pertumbuhan ekspor non-migas yang terus berlanjut akan semakin memperkuat fundamental ekonomi nasional”, ujarnya.

Selain itu, kinerja impor juga masih mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 30,74% (yoy). Sedang secara tahunan impor migas tumbuh 62,64% dan impor non-migas tumbuh 25,33%.

Komoditas yang masih mendorong peningkatan impor Mei 2022 antara lain, gula dan kembang gula, bahan bakar mineral, dan daging hewani. Sementara itu, impor bahan baku tumbuh 33,95% (yoy), barang modal (29,18%), dan barang konsumsi (7,83%).

“Pertumbuhan impor barang modal dan bahan baku menunjukan masih kuatnya permintaan dalam negeri seiring masih berlanjutnya ekspansi aktivitas industri. Sementara itu, pertumbuhan konsumsi yang tumbuh lebih tinggi di bulan Mei 2022 jika dibandingkan April 2022. Mengindikasikan semakin kuatnya pemulihan daya beli masyarakat”, tambah Febrio.

Upaya Pemerintah Menjaga Kinerja Ekspor

Secara keseluruhan, neraca perdagangan Indonesia masih menunjukkan kinerja yang positif dengan mencatatkan surplus sebesar USD2,9 miliar di bulan Mei 2022 (surplus 25 bulan berturut-turut).

Tingginya surplus neraca perdagangan ditambah dengan relaksasi kebijakan pelarangan ekspor CPO sejak 23 Mei 2022 seiring stabilnya harga minyak goreng dalam negeri. Hal ini diperkirakan akan meningkatkan kembali kinerja ekspor dan akan menjadi salah satu pendorong kinerja pertumbuhan PDB triwulan II 2022.

Berdasarkan beberapa faktor tersebut, Pemerintah tetap optimis akan kinerja perdagangan yang  akan semakin menguat. Sehingga dapat meningkatkan posisi keseimbangan eksternal dan terus mendorong penguatan pemulihan ekonomi nasional.

Selain itu, Pemerintah akan terus memonitor dan mewaspadai berbagai potensi risiko global yang dapat berdampak pada kinerja perdagangan Indonesia. Khususnya perkembangan terakhir terkait dinamika inflasi di AS serta respons lebih agresif dari the Fed.

Connect with us!

Sumber Data:

  1. https://industri.kontan.co.id/
  2. https://www.kemenkeu.go.id/
  3. https://ekonomi.bisnis.com/
Tips Menghindari Demurrage Dalam Pengiriman Dengan Kontainer

Tips Menghindari Demurrage Dalam Pengiriman Dengan Kontainer

logisklikMay 24, 202312 min read

Dalam dunia ekspor dan impor, kita sering mendengar adanya denda yang dikenakan kepada pemilik barang, baik dari instansi pemerintah maupun denda yang dikeluarkan oleh pihak perusahaan pelayaran (shipping line). Mengenal Demurrage Demurrage adalah biaya yang sangat umum ketika melakukan perdagangan…

Perdagangan Indonesia Chile Makin Cerah Lewat Penandatanganan Protokol

Perdagangan Indonesia Chile Makin Cerah Lewat Penandatanganan Protokol

logisklikNov 23, 20224 min read

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Wakil Menteri Hubungan Ekonomi Internasional Chile José Miguel Ahumada menandatangani Protokol Perdagangan Jasa ke dalam Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Pemerintah Indonesia dan Chile pada hari Senin (21/11/2022). Penandatanganan Protokol tersebut menandai tercapainya kesepakatan kerja…

Meterai Elektronik, Bagaimana Menggunakannya?

Meterai Elektronik, Bagaimana Menggunakannya?

logisklikNov 15, 20224 min read

Meterai elektronik dapat mempermudah pembuatan dokumen secara elektronik. Seiring berkembangnya teknologi informasi, turut terjadi perubahan bentuk dokumen menjadi elektronik yang memanfaatkan jaringan internet atau secara online. Meterai dalam bentuk elektronik bisa dimanfaatkan masyarakat untuk bertransaksi secara elektronik. Baca juga: Meterai…

Persiapan Ekspor Yang Perlu Diperhatikan Pelaku UKM

Persiapan Ekspor Yang Perlu Diperhatikan Pelaku UKM

logisklikNov 10, 20227 min read

Pelaku UKM mungkin belum begitu akrab dengan kegiatan ekspor atau mengirimkan barang ke negara lain. Minimnya informasi tentang kondisi pasar luar negeri, rumitnya mengurus perizinan ekspor, dan modal yang cukup besar merupakan sejumlah penghalang yang menghambat pelaku UKM untuk mengekspor…

Incoterms 2020: Klasifikasi dan Kategori

Incoterms 2020: Klasifikasi dan Kategori

logisklikNov 9, 202215 min read

Incoterms adalah seperangkat aturan komersial/perdagangan yang ditetapkan oleh Kamar Dagang Internasional (“ICC”) yang digunakan dalam kontrak penjualan internasional.[1] Incoterms bukan aturan wajib, agar memiliki efek hukum, incoterms harus secara jelas dimasukkan oleh para pelaku ekspor impor ke dalam kontrak mereka. Berikut…

Menjadi Mitra Logisklik

Maksimalkan Pendapatan Anda Sekarang!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *