ayam singapura

Sah! Ekspor Ayam Indonesia ke Singapura

Akhirnya, ekspor produk ayam Indonesia ke Singapura terealisasi. Setelah mendapatkan izin dari otoritas Singapura pada akhir Juni lalu, besok akan dilakukan pengiriman perdana.

Optimis Mampu Penuhi Kebutuhan Singapura

Ketua Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas (GPPU), Ahmad Dawami mengatakan, dibukanya keran impor tersebut menjadi titik baru bagi industri ayam Indonesia. Meski, imbuh dia, pemberlakuan persyaratan yang ditetapkan Singapura tidak lah berbeda dengan ketentuan di negara lain.

“Indonesia kan sudah pernah ekspor ke Jepang segala, Arab Saudi, negara lain. Tapi justru ke Singapura ini, ke sesama Asean kan belum pernah, ini baru pertama kali. Jadi kalau Singapura bobol tentunya secara kualitas nggak ada masalah lagi kan,” kata Dawami kepada CNBC Indonesia, Jumat (8/7/2022).

Dawami optimistis, Indonesia mampu memenuhi kebutuhan Singapura, meski jika harus menjadi pemasok utama ke negara tersebut.

“Kita bisa memenuhi ke sana. Tapi, Singapura kan katanya tidak mau lagi bergantung ke satu sumber. Jadi potensinya sebenarnya nggak banyak menurut saya. Karena Malaysia itu memasok ke Singapura sekitar 4 ribu ton sebulan. Indonesia bisalah memenuhi, produksi kita itu bisa mencapai 400 ribu ton sebulan,” ujarnya.

Terkait kebutuhan Singapura yang biasanya didominasi ayam berukuran besar, bahkan mencapai 3 kg per ekor, menurut Dawami tidak menjadi halangan.

“Kan mereka cari boneless, mungkin untuk kebutuhan ayam Hainan Rice. Jadi, nggak masalah,” ujarnya.

Sementara itu, pemerintah Indonesia pun tengah memfasilitasi 10 perusahaan lainnya yang ingin mengakses pasar ekspor ayam dan produk ayam ke Singapura.

“Kalau mereka memenuhi syarat seperti yang 2 disetujui, pasti bisa dong. Tapi apakah sudah ada kunjungan dari pemerintah Singapura? Karena ada beberapa persyaratan, soal nomor kontrol veteriner, karena ada level-levelnya. Syarat level 1 itu ketat, untuk ekspor. Sekarang mungkin sedang komunikasi pemerintah Indonesia dan Singapura untuk pemenuhan persyaratan itu. Setelah G to G baru proses selanjutnya, lalu tinggal cari pelanggan,” kata Dawami.

Akibat Malaysia Tutup Ekspor

Sebelumnya, Duta Besar Republik Indonesia Untuk Singapura Suryopratomo, krisis ayam yang sempat melanda negara tersebut setelah Malaysia menutup keran ekspornya, mendorong pemerintah Singapura mencari sumber pasokan lain. Termasuk Indonesia.

“Singapura butuh pasokan ayam segar untuk sajian Hainan Rice. Karena untuk frozen mereka mendapatkan pasokan dari Brasil. Sejauh ini dilaporkan Japfa sudah mulai siap memasok ke Singapura,” kata Suryopratomo dalam Profit CNBC Indonesia, Kamis (7/7/2022).

Ekspor ini sekaligus menandai Singapura sebagai tujuan ekspor ayam dan produk ayam Indonesia yang pertama di Asean.

“Rabu tanggal 13 (Juli 2022), di kantor Pusat CPI Ancol jam 7.30 sampai dengan 10.00. Ekspor perdana ke Singapura,” kata Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Ditjen Peternakan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) Tri Mela Sari kepada CNBC Indonesia, Senin (11/7/2022).

Hanya saja, Mela Sari enggan mengungkapkan volume yang akan dikirimkan dalam ekspor perdana nanti.

“Nanti saja saat hari-H,” ujarnya.

Seperti diketahui, Badan pangan Singapura (Singapore Food Agency/ SFA) memberikan izin impor atas daging ayam dan produk daging ayam dari Indonesia.

“Dengan senang hati kami informasikan bahwa Indonesia telah disetujui untuk mengekspor daging ayam olahan beku, chilled, dan daging olahan ayam ke Singapura,” demikian pernyataan putusan SFA di situs resmi, dikutip Selasa (12/7/2022).

Pada lampiran surat putusan tanggal 30 Juni 2022 itu tercantum, perusahaan yang sudah mendapat izin ekspor ke Singapura adalah:

  1. PT Charoen Pokphand Indonesia – Food Division; produk disetujui: daging ayam/ potong
  2. PT Ciomas Adisatwa – Plant Pemalang; produk disetujui: daging ayam beku/ potong
  3. PT Charoen Pokphand Indonesia, TBK; produk disetujui: produk daging ayam/ olahan.

Artinya, hingga saat ini, ada 2 perusahaan yang mendapatkan izin masuk, yaitu CharoenPokhpand dan Japfa (Ciomas Adisatwa).

Sebelumnya, Mela Sari mengungkapkan, setidaknya ada 10 perusahaan lain yang tengah mengantre mendapatkan izin ekspor ayam dan produk ayam.

Surplus Produksi Ayam di Indonesia

Adapun soal produksi, Indonesia telah mengalami surplus ayam sehingga akan sangat membantu para peternak. Harga ayam beberapa tahun terakhir terus mengalami kejatuhan lantaran produksi yang terus berlimpah.

Pemerintah melalui Kementan lantas menempuh langkah pemusnahan bibit ayam yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan unggas terintegrasi demi mengurangi surplus ayam.

Mengutip data Kementerian Pertanian, periode Januari-Mei 2022 produksi daging ayam ras diperkirakan mencapai 1,74 juta ton sedangkan kebutuhan hanya 1,38 juta ton. Dari proyeksi tersebut, terdapat surplus ayam yang bisa mencapai 357 ribu ton.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah, kepada Republika.co.id, mengatakan, Tim SAF Singapura saat ini sedang melakukan peninjauan langsung terhadap perusahaan-perusahaan calon eksportir.

Ia tak menjelaskan lebih detail perusahaan yang sedang ditinjau. Adapun soal kebutuhan impor ayam Singapura yang bisa dipenuhi dari Indonesia sedang dibahas secara business to business (B2B).

Atensi Ketika Harga Ayam Malaysia Kembali Stabil

Sebelumnya, Singapore Food Agency (SFA) menyatakan ada tiga perusahaan asal Indonesia diberi izin untuk mengekspor daging ayam dan produk daging ayam ke dalam negeri.

Dua dari perusahaan tersebut adalah anak perusahaan Indonesia dari konglomerat makanan yang berbasis di Thailand Charoen Pokphand, sedangkan satunya adalah anak perusahaan dari raksasa makanan beku Indonesia Japfa Comfeed.

Upaya Indonesia untuk mengekspor ayam seiring dengan kebijakan Malaysia yang menutup keran ekspor unggas ke luar negeri per 1 Juni 2022.

Namun, belum lama ini Ketua Gugus Tugas Khusus Penanggulangan Inflasi Annuar Musa mengatakan pasokan serta harga ayam di Malaysia sudah kembali aman dan stabil.

Annuar mengatakan pemeriksaan yang dilakukan pihak berwenang menunjukkan harga ayam di Negeri Jiran sudah dijual kurang dari 9,5 ringgit Malaysia per kg.

“Berdasarkan update yang kami terima, kami berhasil menstabilkan situasi, harga, dan pasokan ayam. Hasil pemeriksaan aparat penegak, ayam dijual di bawah harga pagu,” katanya mengutip channelnewsasia.com, Kamis (7/7).

Ia menambahkan bahkan ada pedagang di pasar yang menjual di bawah 9 ringgit Malaysia per kg.

Connect with us!

Sumber Data:

  1. https://www.cnbcindonesia.com/
  2. https://www.republika.co.id/
  3. https://www.cnnindonesia.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *